7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecil

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecil

GESITQQ LOUNGE – Akhir-akhir ini sering bolak-balik kamar mandi untuk kencing? Bahkan, sampai terbangun pada malam hari untuk buang air kecil? Coba ingat-ingat, obat apa saja yang kamu konsumsi belakangan ini?

Beberapa obat memiliki sifat diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine. Tenang, itu adalah efek samping yang relatif umum dan bukan tanda bahaya. Berikut ini adalah jenis-jenis obat yang bikin sering buang air kecil.

1. Antihistamin

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi obat antihistamin

Antihistamin merupakan obat yang biasa di pakai untuk mengobati gejala alergi, terutama untuk mengatasi reaksi alergi terhadap serbuk sari dan alergen lain. Namun, antihistamin bisa membuat kita bolak-balik ke toilet!

Di lansir Everyday Health, antihistamin bisa mengendurkan kandung kemih dan mengurangi kemampuannya untuk mengeluarkan urine. Alhasil, masih ada sisa urine di kandung kemih. Ini membuat kandung kemih lebih cepat terisi kembali dan mengirimkan sinyal ke otak untuk buang air kecil.

2. Dekongestan

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi dekongestan cair

Dekongestan di gunakan untuk meredakan hidung tersumbat dengan menyempitkan pembuluh darah. Akan tetapi, efek serupa terjadi pada otot lain, seperti sfingter (otot berbentuk mirip cincin yang fungsinya menutup jalur atau bukaan) kandung kemih.

Menurut Dr. Gregory T. Bales, ahli urologi di University of Chicago Medical Center, Amerika Serikat (AS), pria yang mengalami pembesaran prostat perlu menghindari dekongestan dengan pseudoefedrin atau fenilefrin. Bahan ini bisa menyebabkan retensi urine.

Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), retensi urine merupakan kondisi di mana kita tidak bisa mengosongkan semua urine dari kandung kemih. Ini membuat kita bolak-balik kencing, tetapi tidak bisa mengeluarkan semuanya dan masih ada sisa di dalam.

3. Diuretik

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi obat diuretik

Di uretik ialah zat yang mendorong diuresis, yaitu peningkatan produksi urine. Menurut Brooke D. Hudspeth, PharmD, profesor di University of Kentucky College of Pharmacy di Lexington, AS, semua obat di uretik bekerja untuk meningkatkan ekskresi air dan natrium dari tubuh melalui ginjal.

Obat ini membantu menangani tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, dan gangguan hati atau ginjal. Namun, kita akan kencing lebih banyak dan mungkin terbangun beberapa kali pada malam hari untuk ke kamar mandi.

Baca Juga: 6 Minuman Populer Sepanjang Tahun 2021

4. Lithium

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi obat lithium

Lithium atau lithobid merupakan obat penstabil suasana hati (mood-stabilizer) untuk mengobati gangguan bipolar I dan II. Meski begitu, obat ini memiliki efek samping rasa haus berlebihan dan buang air kecil terus-menerus.

Menurut studi yang di terbitkan dalam International Journal of Bipolar Di sorders tahun 2016, efek samping ini di alami hampir 70 persen individu yang mengonsumsi lithium dalam jangka panjang. Jika dosisnya terlalu tinggi, bisa menyebabkan perubahan pada ginjal!

5. Alpha blocker

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi obat alpha blocker

Di lansir Mayo Clinicalpha blocker fungsinya untuk menurunkan tekanan darah dengan cara mencegah hormon norepinefrin mengencangkan otot-otot di dinding arteri dan vena. Setelah mengonsumsi alpha blocker, pembuluh darah jadi terbuka dan rileks serta memperlancar aliran darah dan menurunkan tekanan darah.

Di sisi lain, alpha blocker bisa mengendurkan otot-otot uretra dan menyebabkan inkontinensia urine (hilangnya kontrol kandung kemih di mana seseorang tidak bisa mencegah keluarnya urine). Jadi, besar kemungkinan terjadi peningkatan buang air kecil.

6. Opioid

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi oxycodone, salah satu opioid

Pernah dengar tentang opioid? Ini adalah obat yang di resepkan oleh dokter untuk mengobati rasa sakit. Meski begitu, opioid sangat adiktif dan 1 dari 4 orang yang mengonsumsi opioid (untuk pengobatan jangka panjang) mengalami kecanduan.

Rupanya, opioid punya efek samping lain seperti menimbulkan masalah kencing, mengacu pada penelitian yang di publikasikan dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2017. Opioid bisa mengganggu kemampuan kandung kemih dalam mengosongkan isinya.

7. Antipsikotik

7 Jenis Obat yang Bikin Sering Buang Air Kecililustrasi clozapine, salah satu antipsikotik

Antipsikotik merupakan kelas obat psikotropika untuk mengelola psikosis, seperti halusinasi, paranoia, delusi, dan gangguan psikotik lain. Selain itu, berguna bagi pasien yang memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Efek samping yang kerap di keluhkan adalah sering buang air kecil. Obat ini bisa menyebabkan di abetes insipidus. Gejalanya antara lain sangat haus, kulit kering, memproduksi urine pucat dalam jumlah besar, dan sering bangun pada malam hari untuk kencing.

Kini kamu sudah mengetahui beberapa obat yang bisa meningkatkan frekuensi kencing. Bila efek samping tersebut di rasa mengganggu, kamu bisa mengonsultasikannya ke dokter.

MORE INFO :
https://gesitselalujackpot.blogspot.com
https://lnks.cc/gesit-qq