Trik Mendidik Anak Agar Tidak Cengeng

Trik Mendidik Anak Agar Tidak Cengeng

Trik Mendidik Anak Agar Tidak Cengeng

GESITPOKER Lounge | Balita belajar bagaimana merengek setelah mereka dapat mengungkapkan isi hatinya. Kebanyakan orangtua meminta anak-anak mereka untuk berhenti merengek atau malah mengungkapkan kekesalan ketika anak-anaknya merengek.

Jika orangtua melakukan hal demikian, justru anak malah semakin frustasi. Karenanya, alangkah baiknya ketika anak merengek, orangtua mengendalikan emosi dan bisa membalas anak dengan suara yang terkontrol. Katakan kepada anak untuk menyampaikan permintaannya dengan baik-baik bukan rengekan.

Baca Juga : 3 Bahan Alami untuk Membantu Mengurangi Kerutan

Trik Supaya Anak Tidak Cengeng

Ketika orangtua membiarkan anak merengek atau menuruti permintaan anak setiap kali anak merengek sesuatu, kebiasaan ini hanya akan membuat anak menjadi cengeng. Berikut ini strategi untuk mengatasi anak yang senang merengek supaya tidak cengeng.

1.Tetap tenang dan berpikir jernih

Beberapa anak akan menendang, menggigit, menjerit, atau menangis untuk mendapatkan perhatian orangtuanya. Jika orangtua memukul balik pada anak karena frustrasi, ini tidak akan menyelesaikan masalah. Justru akan membuat anak semakin agresif.

Sebaliknya, dengan tenang, tetapi tegas perbaiki perilaku anak dengan mengatakan hal-hal seperti, “Tolong tanyakan dengan sopan” atau “Tolong jangan pukul Ibu”. Ketika anak tidak bisa tenang juga, cobalah untuk melakukan siasat lain dengan bernyanyi keras atau membaca buku di depan anak.

2. Disiplin, tetapi jangan lupa pujian

Seorang anak akan dengan cepat belajar ada konsekuensi atas tindakannya jika mereka punya waktu untuk merenungkan apa yang dilakukannya. Berikan hukuman yang wajar kepada anak ketika dia melakukan kesalahan. Jangan lupa untuk memeluknya setelah dia melakukan apa yang diperintahkan tersebut.

3. Perhatikan jam tidur

Merengek sering dikaitkan dengan anak yang lelah. Orang tua mungkin berharap anak-anak menyesuaikan diri dengan jadwal tidur mereka. Namun, anak-anak menuntut periode tidur yang lebih lama dan lebih sering.

Pertimbangkan apakah jadwal tidur anak sudah konsisten. Jika anak mulai merengek di sore hari, sebelum waktu tidur, mungkin itu adalah cara mereka untuk meminta tidur setengah jam sebelumnya.

4. Pola makan

Pola makan ternyata sangat berpengaruh terhadap merengek atau tidaknya anak. Jika orangtua terbiasa memberikan permen, minuman ringan, ataupun olahan setiap kali anak merengek, bisa jadi anak menjadikan rengekan tersebut demi mendapatkan asupan tersebut.

Perhatikan kebiasaan makan anak dan hubungkan perilaku mereka. Mungkin beberapa perubahan sederhana akan memberikan perbedaan.

5. Jadilah fleksibel

Ingat, anak-anak akan menjadi anak-anak. Jadi orang tua harus memahami bahwa pikiran mereka sedang aktif dan berimajinasi. Ketika mereka sedang asyik, mereka mungkin tidak ingin berhenti. Berkompromi dengan anak dan ajarkan mereka untuk berunding. Tekankan kalau orangtua lebih senang ketika anak berunding ketimbang merengek.

Semakin tenang dan kurang emosional orangtua merespons, maka semakin mudah bagi anak untuk fokus pada pesan yang diberikan orangtua. Kalau tidak, jika mereka melihat rengekan mereka mendapatkan ‘reaksi’ itu akan memperkuat kebiasaan buruk.

Agar teknik ini berhasil, baik ibu maupun ayah harus sepakat memberikan respons dengan cara yang sama serta melakukannya dengan cara konsisten. Semakin konsisten orangtua, semakin cepat kebiasaan merengek itu akan berubah.