Restoran Ramai Kembali Karena Ada Kucing, Jadi Viral di Jepang

ilustrasi, Restoran Ramai karena ada kucing jadi viral

beritagesit — Malah jadi Ramai, Restoran, Kafe maupun tempat makan yang di huni oleh hewan peliharaan memang cukup di gemari beberapa tahun belakangan. Pelanggan dapat menikmati hidangan sambil bermain dengan para anak bulu yang menggemaskan.

Menariknya, tempat makan seperti itu tak pernah sepi pengunjung. Tampaknya hewan tersebut bisa membawa keberuntungan bagi bisnis restoran.

Sama halnya seperti restoran di Jepang satu ini. Di Negara Sakura itu memang menjamur kafe hewan, terutama kucing atau sering di sebut Cat Cafe. Namun, kebanyakan konsepnya hampir mirip. Nah, Diorama Tetsudokan di Osaka mencoba menghadirkan berbeda.

Mengutip Asahi Shimbun, menghadirkan kucing ini bukan menjadi konsep utama pemilik restoran. Naoki Teraoka, penasihat restoran, pada Juni 2020 silam, menemukan seekor anak kucing seukuran telapak tangan. Ia kemudian merawat dan mengadopsinya.

Kini, kucing bernama Simba sudah semakin besar. Teraoka kemudian dengan sengaja meletakkan Simba di tengah-tengah miniatur kereta mainan. Di ketahui, miniatur tersebut adalah pajangan utama di Diorama Tetsudokan.

Kucing Itu Kerap Bertingkah Lucu Saat Bermain

Simba kerap tidur, bermain, hingga sampai menghalangi jalur kereta di miniaturnya. Teraoka merasa hal itu sangat lucu, ia tak tahan untuk tidak mengabadikan momen kucingnya lewat rekaman video. Tidak jarang ia juga mengunggah video kucingnya yang sedang bermain ke Twitter.

ilustrasi kucing

Benar memang kalau ada anggapan bahwa pesona kucing itu sungguh menggemaskan. Buktinya, melalui video milik Teraoka, banyak pengguna Twitter maupun media sosial lainnya merasa gemas karena tingkah laku si kucing.

Video viral itu mengundang perhatian masyarakat. “Saya fikir saya telah menyelamatkan kucing-kucing ini, namun ternyata mereka yang menyelamatkan saya dan restoran”, jelas laki-laki berusia 56 tahun itu.

Semenjak Maret 2020, Diorama Tetsudokan di sebut kehilangan pelanggan karena pandemi yang menyerang Jepang. Kendati, mereka tampaknya kembali hidup lagi, setelah aksi kucing Simba yang suka menabrakkan diri ke kereta dengan se-enaknya berbaring di antara rel kereta mainan itu.

Lucunya, setelah kedatangan Simba, Teraoka kembali menemukan 3 ekor anak kucing itu juga mempunyai ciri-ciri serta pola bulu yang mirip dengan Simba.

Akhirnya, pihak restoran kembali merawatnya, tetapi kini ikut di bantu oleh komunitas pemelihara kucing liar. Beberapa pekerja restoran juga mengatakan kalau mereka tak bisa memisahkan kucing ini begitu saja, karena semuanya benar-benar seperti keluarga.

Sedari dulu, Diorama Tetsudokan memang di kenal sebagai restoran ramai pengunjung yang khas dengan konsep miniatur keretanya, terutama saat jam makan siang sebab menu hidangan utama kopinya yang di kenal nikmat.

Lantaran diorama miniatur kereta api itu jadi pusat perhatian utama di restoran. Pihak restoran sangat anti dan akan geram jika ada benda kecil atau orang yang merusak miniatur. Tetapi, sejak kedatangan kucing-kucing ini, mereka merasa ini adalah pemandangan baru yang wajib di abadikan.

Tepatnya September lalu, kucing-kucing di bebaskan dari kandang yang sempit. Para pekerja disana tidak tega membiarkan hewan hidup itu di tempat sempit. Sehingga, mereka di beri keleluasaan untuk bermain bersama kereta mainan.

Pelanggan Tertarik Melihat Langsung

Puluhan pelanggan di buat penasaran bagaimana aksi kucing jika mereka melihatnya langsung dan membuat restoran ramai pengunjung. Kini, Diorama Tetsudokan di penuhi pelanggan hingga akhir pekan. Mereka datang untuk menikmati pertunjukan menggemaskan dari para kucing-kucing itu.

Biasanya, sebelum jam buka restoran, semua kucing akan beristirahat dan sdi masukkan ke kandang. Ketika pengunjung sudah mulai mengisi hampir sebagian ruangan restoran, kucing akan di letakkan di atas miniatur, lalu mereka mulai menghibur penonton dengan tingkah lakunya yang menggemaskan.

Karena sudah ikut menjadi bagian dari restoran, sekarang pihak Diorama Tetsudokan menyediakan perawatan khusu bagi kucing mereka. Setidaknya, Kucing-kucing akan melakukan perawatan dua kali dalam seminggu.

Wah, hal ini sungguh menarik ya.