Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara – GesitQQ – Tanggal 31 Oktober menjadi hari perayaan Halloween. Festival ini tidak terlalu populer di Indonesia. Hanya kemeriahannya saja yang sampai ke negara kita.

Tetapi tak hanya negara kita yang kurang akrab dengan Halloween. Beberapa negara lain punya festival yang sekonsep dengan Halloween. Perayaannya pun tak kalah seru.

Berikut ini Festival kematian paling meriah dari berbagai negara :

Festival Obon – Jepang

Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

Kalau Amerika dan Inggris punya Halloween, orang Jepang lebih akrab dengan Obon. Obon adalah perayaan tradisional untuk memperingati roh kerabat dan keluarga. Hari kematian Jepang ini dirayakan pada hari ke-15 bulan ke-7.

Festival ini telah dirayakan selama lebih dari 500 tahun. Walaupun tujuan utamanya adalah menghormati arwah para leluhur, Obon dimeriahkan dengan pesta kembang api, permainan, dan tarian Bon Odori.

Orang Jepang percaya jiwa mereka kembali saat Obon berlangsung. Saat Obon biasanya mereka pulang ke kampung halaman dan memperingati arwah leluhur bersama keluarga. Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

Di Kyoto warga menandai akhir perayaan Obon dengan menyalakan api unggun raksasa di bukit-bukit. Tujuannya adalah untuk memandu roh kembali ke alam baka.

El Dia de los Muertos – Meksiko

Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

El Dia de los Muertos memiliki konsep yang hampir serupa dengan Halloween. Festival ini juga produk asimilasi dari ritual kuno dan ajaran Kristen. El Dia de los Muertos dikenal hampir seluruh negara Amerika Latin, tetapi warga Meksiko yang paling antusias merayakannya.

Dia de los Muertos berlangsung selama 2 hari. Inti dari perayaan tersebut adalah memperingati kehidupan yang pernah dijalani mendiang dengan makanan, parade, tarian dan pesta pora. Dengan cara itu diyakini roh orang-orang yang sudah mati akan kembali dan ikut berpesta sebelum kembali ke dunia mereka.

\Makam mendiang dibersihkan dan dipasangi altar sederhana yang dilengkapi persembahan makanan. Salah satu yang paling khas adalah Pan de muerto atau ‘roti orang mati’. Roti berbentuk tulang belulang ini khusus dipanggang oleh anggota keluarga yang masih hidup.

Pchum Ben – Kamboja

Festival Kematian Paling Meriah dari Berbagai Negara

Antara pertengahan September atau Oktober warga Kamboja menghentikan seluruh kegiatan duniawi untuk merayakan Pchum Ben. Ini merupakan salah satu hari raya paling penting dalam kalender agama Khmer.

Hari raya ini berlangsung selama 15 hari. Saat itu warga Kamboja memadati pagoda sambil mengenakan pakaian berkabung berwarna putih.

Pchum Ben adalah hari-hari di mana batas antara alam baka dan dunia manusia tiada. Saat itu para arwah akan kembali kepada kerabat yang masih hidup untuk menebus dosa-dosa dari kehidupan mereka di masa lalu. Sebagai gantinya, warga Kamboja membawa makanan persembahan ke pagoda.

La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme – Spanyol


La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme merupakan event tahunan yang diadakan di Las Nieves, kota kecil di bagian barat laut Spanyol. Ritual pura-pura mati ini telah menjadi bagian dari budaya lokal di Las Nieves.

Selama berabad-abad, gereja Katolik tak dapat sepenuhnya mengintegrasikan ajaran mereka di Las Nieves. Sebagian besar penduduk masih percaya penyihir dan roh jahat dalam kehidupan spiritual mereka. Maka, festival unik ini adalah salah satu upaya gereja untuk beradaptasi dengan budaya lokal masyarakat.

La Fiesta de Santa Marta de Ribarteme digelar pada tanggal 29 Juli setiap tahun, sebagaimana dilansir Odditycentral.com. Beberapa orang akan ditidurkan dalam peti mati dan kemudian diarak keliling kota. Mereka bahkan berakting seolah-olah telah meninggal.

Baca juga : 8 Manfaat Kopi untuk Kecantikan, Efektif Merawat Kulit