Efek Samping dari Bleaching Gigi

GesitQQ Lounge – Efek Samping dari Bleaching Gigi. Bleaching gigi adalah suatu tindakan memutihkan gigi secara kimia menggunakan bahan peroksida. Tindakan ini bisa dilakukan oleh dokter gigi di klinik atau rumah sakit (in-office bleaching) atau dilakukan sendiri di rumah (home bleaching), yang tentunya tetap harus di bawah pengawasan dokter gigi.

Bleaching gigi di rumah kerap dilakukan oleh dokter gigi karena meningkatnya permintaan banyak orang yang menginginkan giginya diputihkan.

Walaupun tergolong aman, tapi nyatanya tindakan bleaching gigi memiliki beberapa efek samping. Apa saja yang mesti diwaspadai?

Efek Samping dari Bleaching Gigi

Gigi sensitif

Bisa Memutihkan Gigi, Apa Saja Efek Samping dari Bleaching Gigi?

Setelah dilakukan proses bleaching, mungkin gigimu akan menjadi sensitif atau lebih sensitif. Efek samping ini bisa timbul akibat proses pemutihan gigi.

Menurut laporan dalam Jurnal Media Dental Intelektual (Medali) tahun 2009 yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung, Jawa Tengah, konsentrasi bahan pemutih yang tinggi dan lamanya gigi terpapar bahan tersebut berisiko mengakibatkan sensitivitas gigi.

Namun, tak perlu khawatir, karena kondisi ini umumnya tak berlangsung lama.

Iritasi jaringan lunak gusi

Bisa Memutihkan Gigi, Apa Saja Efek Samping dari Bleaching Gigi?

Walau tak umum, tetapi iritasi jaringan lunak gusi tetapi berpotensi muncul pada gigi yang di-bleaching.

Masih bersumber dari jurnal yang sama tahun 2009, iritasi jaringan lunak gusi disebabkan oleh pemakaian bahan pemutih yang berlebihan. Akan tetapi tenang saja, efek ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah perawatan dihentikan.

Memengaruhi tambalan gigi

Bisa Memutihkan Gigi, Apa Saja Efek Samping dari Bleaching Gigi?

Proses pemutihan gigi tidak hanya berdampak pada gigi yang sehat, tetapi juga pada gigi yang memiliki tambalan. Bahkan pemutih gigi, yaitu berupa peroksida, dapat mengubah permukaan tambalan gigi menjadi kasar.

Menurut sebuah studi dalam Jurnal Material Kedokteran Gigi tahun 2013 yang diterbitkan oleh Ikatan Peminat Ilmu Material dan Alat Kedokteran Gigi Indonesia, bahan tambal berupa resin komposit yang mengalami perubahan kekasaran permukaan akan menyebabkan perlekatan plak, sehingga gigi bisa kembali berlubang, peradangan gusi, dan terbentuknya kolonisasi bakteri.

Gigi putih hanya sementara

Perilaku dan kebiasaan pasien turut memengaruhi efek putih dari tindakan bleaching gigi. Contohnya, konsumsi makanan dan minuman berwarna, kebiasaan buruk merokok, serta konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat mengubah warna gigi.

Menurut sebuah studi dalam Jurnal Info Kesehatan tahun 2014 yang diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kupang, apabila pasien tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan yang disebutkan di atas tadi, maka kemungkinan warna gigi akan kembali ke sedia kala dan proses bleaching gigi harus diulang.

Jadi, saat memutihkan gigi, selalu patuhi saran dari dokter gigi, ya!

Tidak semua gigi dapat di-bleaching

Kamu juga harus tahu kalau tidak semua kasus pewarnaan gigi bisa ditangani dengan prosedur bleaching.

Berdasarkan infirmasi dari Jurnal Info Kesehatan tahun 2014, bleaching kasus gigi dengan stain berat akibat tetrasiklin tidak dapat mengubah garis khas di permukaan gigi yang berubah warna akibat konsumsi jenis antibiotik tersebut. Dokter gigi akan menjelaskan hal ini kepada pasien dan akan memberi alternatif perawatan seperti veneer.

Itulah beberapa efek samping dari bleaching gigi yang harus ketahui. Sebelum melakukan proses ini, dokter gigi pasti akan menjelaskan hal-hal seputar tindakan dan kondisi gigimu, beserta efek sampingnya.

Selain itu, kamu juga harus menuruti saran-saran dari dokter gigi pasca bleaching gigi, agar hasil gigi putih yang didapat bisa optimal dan sesuai keinginan. Jangan lupa juga untuk selalu cek kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi rutin setiap 6 bulan sekali agar kondisi rongga mulutmu selalu terjaga.

Sumber : Permainan Kartu Berkualitas