Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

GesitQQ Lounge – Daun Kelor untuk Ibu Menyusui. ASI secara luas dianggap sebagai sumber makanan terbaik untuk bayi baru lahir. ASI kaya akan nutrisi dan antibodi, mengandung semua yang dibutuhkan bayi untuk bertahan dari infeksi, mencegah alergi, dan mendukung sistem kekebalan bayi yang rapuh dan kesehatan secara keseluruhan.

Meski pemberian ASI, khususnya ASI eksklusif, sangat direkomendasikan, tetapi ada beberapa faktor yang membuat para ibu tidak bisa memberikan ASI, sehingga menggantinya dengan susu formula. Salah satu faktornya adalah karena produksi ASI yang tidak lancar.

Bila ingin meningkatkan suplai ASI dengan cara alami dan aman, ibu menyusui bisa mengonsumsi daun kelor (Moringa oleifera). Ini karena daun kelor mengandung galactagogue, zat yang membantu meningkatkan suplai ASI.

Tanpa berlama lagi, yuk, simak berbagai manfaat daun kelor untuk ibu menyusui!

Daun Kelor untuk Ibu Menyusui

Mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan ibu menyusui

Berbagai Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui, Yuk Simak!

Tanaman kelor adalah salah satu spesies tumbuhan dalam famili Moringaceae yang tahan tumbuh di daerah kering tropis. Spesies ini merupakan salah satu tanaman yang sangat bermanfaat, karena semua bagian dari tanaman seperti daun, bunga, dan akar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan, baik di bidang medis maupun industri (Sjofjan, 2008).

Menurut keterangan dari FoodData Central milik Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), bagian daun dari tanaman kelor adalah sumber baik berbagai vitamin dan mineral. Secangkir daun kelor cincang segar (21 gram) mengandung:

  • Protein: 2 gram
  • Vitamin B6: 19 persen dari angka kecukupan gizi (AKG)
  • Vitamin C: 12 persen dari AKG
  • Iron: 11 persen dari AKG
  • Riboflavin (B2): 11 persen dari AKG
  • Vitamin A (dari beta-karoten): 9 persen dari AKG
  • Magnesium: 8 persen dari AKG

Di banyak negara, daun kelor yang di keringkan tersedia dalam bentuk suplemen makanan, baik dalam bentuk bubuk maupun kapsul.

Melansir Healthline, di banding daunnya, bagian polong tanaman kelor secara umum kandungan vitamin dan mineralnya lebih rendah. Namun, bagian polong ini kaya akan vitamin C. Satu cangkir polong kelor potong (100 gram) mengandung 157 persen dari AKG vitamin C harian.

Meski demikian, ada satu kekurangan dari tanaman kelor, bahwa bagian daunnya mengandung zat antigizi yang tinggi, yang mana dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.

Meningkatkan suplai ASI

Berbagai Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui, Yuk Simak!

Bagi ibu menyusui, tidak di ragukan lagi salah satu manfaat daun kelor yang paling menakjubkan dan sudah terbukti secara ilmiah adalah dapat meningkatkan suplai ASI. Daun kelor adalah galactagogue alami, zat yang mendorong atau meningkatkan aliran ASI. Ini telah di gunakan sejak zaman kuno untuk meningkatkan suplai ASI serta menyediakan sumber makanan bagi bayi dan ibu.

Sebuah tinjauan terhadap lima studi ilmiah yang meneliti daun kelor dan dampaknya terhadap ASI dalam The Philippines Journal of Pediatrics tahun 2013, menemukan bahwa tanaman ini dapat meningkatkan volume ASI di bandingkan dengan plasebo.

Menurut studi terhadap hewan dalam jurnal Antioxidants (Basel) tahun 2017, di temukan bahwa Moringa oleifera kaya akan nutrisi dan memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Meski di butuhkan penelitian lebih lanjut terhadap manusia, tetapi ada studi berskala kecil terhadap ibu menyusui yang dipublikasikan LactMed tahun 2018 yang menyatakan bahwa tidak di laporkan adanya efek samping yang merugikan.

Proses pembekuan darah

Berbagai Manfaat Daun Kelor untuk Ibu Menyusui, Yuk Simak!

Daun kelor adalah sumber vitamin K yang baik. Vitamin ini dapat membantu proses pembekuan darah. Melansir FirstCry Parenting, manfaat vitamin K ini cukup berarti, terutama bagi perempuan yang baru mengalami perdarahan atau setelah persalinan.

Melansir Forbes, vitamin di metabolisme dan di simpan di organ hati, tidak mengambang bebas ke seluruh tubuh. Sehingga, hampir tidak ada vitamin K pada perempuan hamil yang melewati plasenta. Oleh karena itu, semua bayi di lahirkan dengan kondisi kekurangan vitamin K, membuat mereka berisiko mengalami perdarahan yang tidak terkontrol.

Meski jarang terjadi, tetapi perdarahan akibat defisiensi vitamin K bisa memiliki konsekuensi berbahaya, berpotensi mengakibatkan defisit keterampilan motorik kasar; masalah neurologis, kognitif, atau perkembangan jangka panjang; kegagalan organ; hingga kematian.

Selain itu, vitamin K berkontribusi pada pembekuan darah normal dan sangat penting bagi ibu baru dan bayinya. Vitamin K sebenarnya di berikan kepada bayi baru lahir melalui suntikan atau tablet oral saat mereka lahir. Hal ini juga penting bagi ibu yang baru saja melahirkan agar terhindar dari perdarahan abnormal.

Mampu mengurangi kelelahan

Zat besi sangat penting untuk mengurangi kelelahan pascapersalinan. Kondisi yang d ialami oleh sebagian besar ibu baru adalah kurang tidur. Ibu baru juga sering kekurangan zat besi karena kehilangan darah selama persalinan, dan ini dapat menyebabkan kelelahan ekstrem dan umumnya merasa lemah.

Maka dari itu, ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan zat besi hariannya agar untuk menangkal kelelahan. Selain itu, pasca kehilangan darah selama persalinan, konsumsi daun kelor dapat membantu memproduksi darah yang hilang tersebut.

Bagaimana cara mengonsumsi daun kelor?

Ibu menyusui bisa mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar (di buat jadi campuran salad atau di jadikan sup), dalam bentuk bubuk maupun kapsul sebagai suplemen makanan, di jadikan smoothie atau jus, dan sebagainya.

Melansir FirstCry Parenting, dosis yang aman di konsumsi adalah 1.000 mg/kg berat badan. Bila di konsumsi di atas 3.000 mg/kg berat badan, di khawatirkan dapat terjadi efek samping merugikan.

Sebuah laporan dalam jurnal Pharmacognosy Research tahun 2012, daun kelor bubuk di anggap aman dalam penelitian terhadap manusia, bahkan dalam dosis yang lebih besar dari biasanya. Namun, hindari konsumsi biji kelor dan ekstrak biji kelor, karena menurut sebuah studi dalam jurnal PLoS One tahun 2013, di laporkan adanya tingkat toksisitas pada sel kekebalan.

Mengutip dari Mind Body Green, tanaman kelor memiliki efek samping pencahar jika di konsumsi dalam jumlah banyak atau menyebabkan sakit perut. Jadi, baiknya mulailah konsumsi dalam dosis kecil, yaitu 1/2 hingga 1 sendok per hari.

Tips memilih dan mengolah daun kelor

Beberapa hal yang perlu di perhatikan saat ingin menggunakan, mengolah, dan mengonsumsi daun kelor antara lain:

  • Pilih bagian daun yang berwarna hijau dan tampak segar
  • Jangan memilih daun yang layu, tampak pucat, atau berwarna kekuningan
  • Konsumsi dalam jumlah sedang, karena konsumsi berlebihan mungkin akan memiliki efek berbahaya terhadap hati dan ginjal
  • Jangan terlalu lama memasak daun kelor karena dapat menghilangkan semua nutrisi pentingnya

Itulah beberapa manfaat kesehatan daun kelor bagi ibu menyusui, termasuk untuk melancarkan produksi ASI. Meski demikian, untuk amannya, konsultasikan dulu dengan dokter bila ingin rutin mengonsumsinya, ya.

Sumber : Permainan Kartu Berkualitas