5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya

GesitQQ Lounge – 5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya. Memberi makan si Kecil memang bukan perkara yang mudah. Ada kalanya ketika anak susah makanan, orang tua “mengalah” dan akhirnya membolehkan anak makan apa pun yang ia mau. Pikirnya, yang penting ada makanan yang masuk. 

Walaupun maksudnya baik, tetapi para orang tua sebaiknya berhati-hati, karena tidak semua makanan aman untuk anak kecil.

5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya

Popcorn 

Sering Diberikan pada Anak-anak, 5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya

Popcorn biasanya dinikmati saat nonton, baik bersama orang lain maupun sendiri. Makanan yang tampak aman ini ternyata bisa berisiko jika dikonsumsi balita.

Menurut Alison Tothy, juru bicara AAP dan dokter spesalis anak asal Chicago, Amerika Serikat (AS), popcorn bisa menjadi masalah pada anak-anak karena mereka belum memiliki gigi geraham bagian belakang untuk mengunyah.

Ditambah lagi, anak-anak terbiasa langsung melahap makanan sekali banyak dan senang bergerak ketika makan. Hal ini membuat mereka sangat berisiko tersedak dan bisa menimbulkan masalah yang lebih gawat.

Seperti kasus yang menimpa seorang ibu di Denver, AS. Nicole Goddard, ibu dari tiga anak, kala itu memberi makan popcorn pada anak-anaknya, termasuk pada anak yang paling bungsu, Nash, yang saat itu masih berusia 2 tahun.

Namun, siapa sangka insiden kecil tersebut akan berbuntut panjang. Beberapa hari kemudian, kondisi Nash semakin memburuk. Badannya demam dan kesulitan bernapas. Saat dibawa ke dokter anak, dokter mengira Nash mengalami pneumonia.

Setelah diberi tahu ibunya tentang insiden tersedak yang sempat dialami Nash, dokter pun melakukan bronkoskopi. Dari situ baru diketahui, ada popcorn yang tersedot ke paru-parunya dan menimbulkan peradangan.

Setelah menjalani dua kali operasi, dokter berhasil mengeluarkan 7 buah popcorn dari paru-paru Nash. Untunglah Nash masih bisa terselamatkan dan kondisinya berangsur-angsur membaik.

Minuman manis

Sering Diberikan pada Anak-anak, 5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya

Pernyataan bersama lembaga AAP dan American Heart Association (AHA), dan banyak lembaga kesehatan lainnya, yang di muat dalam jurnal Pediatrics, mengungkap bahaya dari konsumsi pemanis tambahan, terutama dari minuman manis.

Menurut laporan tersebut, konsumsi gula tambahan yang berlebihan telah berkontribusi terhadap meningkatnya prevalensi obesitas pada anak-anak dan remaja.

Berdasarkan panduan Dietary Guidelines for Americans, di sarankan asupan kalori anak-anak dan remaja dari gula tambahan tidak lebih dari 10 persen. Namun, sayangnya berdasarkan data, sebanyak 17 persen rerata kalori harian anak-anak dan remaja di peroleh dari gula tambahan, dan hampir setengahnya berasal dari minuman manis.

Untuk itulah peran orang tua sangat penting dalam menjaga anak-anak dari mengonsumsi minuman berbahaya ini, karena dampaknya tidak main-main. Mungkin tidak di rasakan saat ini, tapi akan berpengaruh nantinya ketika ia dewasa.

Sereal sarapan

Sereal sarapan kerap di jadikan andalan karena kepraktisannya. Namun, sebaiknya anak-anak jangan terlalu sering di beri sereal sarapan.

Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan oleh Environmental Working Group (EWG) terhadap 1.556 jenis sereal di AS, termasuk di dalamnya 181 jenis sereal untuk anak-anak, di peroleh beberapa hasil pengamatan sebagai berikut.

  • Sereal yang di pasarkan untuk anak-anak memiliki gula 40 persen lebih banyak di banding sereal untuk orang dewasa, dan dua kali lebih banyak dari oatmeal.
  • Sebanyak 78 persen sereal anak-anak mengandung lebih dari 2 sendok teh gula dalam satu takaran saji, jumlah ini setara dengan lebih dari seperempat batas harian untuk anak berusia 8 tahun.
  • Ada 40 jenis sereal yang satu takaran sajinya melebihi 60 persen batas gula harian.
  • Ada 12 jenis sereal yang memberikan lebih dari 50 persen gula berdasarkan beratnya.

Meskipun jenis sereal dalam studi di atas adalah yang di pasarkan di AS, tapi tak ada salahnya di jadikan bahan pertimbangan bagi para orang tua untuk tidak benar-benar membebaskan anaknya mengonsumsi sereal sarapan.

5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya

Daging olahan

Melansir The Guardian, World Cancer Research Fund (WCRF) mengimbau para orang tua untuk tidak memasukkan menu daging olahan seperti salamihambacon, dan sosis, ke dalam bekal anak sehari-hari. Para ahli memperingatkan, konsumsi daging olahan berlebih akan meningkatkan risiko kanker.

Alih-alih daging olahan, badan amal tersebut menyarankan para orang tua memasukkan sumber protein lain seperti daging unggas, ikan, keju rendah lemak, atau sedikit daging merah tanpa lemak sebagai menu kotak makan siang anak-anak. Ini untuk menghindari kebiasaan tidak sehat mengonsumsi daging olahan yang bisa berakibat buruk di kemudian hari.

Menurut WCRF, walaupun penelitian tersebut di lakukan pada orang dewasa, anak-anak seharusnya tetap menghindarinya.

Makanan cepat saji 

Di ketahui, mengonsumsi makanan cepat saji sudah jadi kebiasaan anak-anak saat ini. Padahal, asupan tinggi gula, lemak jenuh, garam, dan kalori pada anak-anak dapat memicu masalah kesehatan dini.

Karena itu, untuk mencegahnya, pastikan anak mendapat asupan gizi seimbang. Hindari sering-sering mengonsumsi jenis makanan yang di sebutkan di atas tadi, apalagi secara berlebihan, karena akan berbahaya untuk kesehatan anak di masa mendatang.

Sumber : Permainan Kartu Berkualitas