5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius

GESITQQ_LOUNGE – 5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius Satoshi Kon dikenal sebagai legenda dalam industri animasi Jepang. Sebelum memulai debutnya sebagai animator di tahun 1997, pria yang lahir dan besar di pulau paling utara di Jepang, Hokkaido ini telah lebih dulu menggeluti dunia animasi sebagai asisten seniman manga ternama, Katsuhiro Otomo. Lalu pada tahun 1995, manga perdananya yang berjudul Opus dirilis.

Melalui animasi, Satoshi Kon mengeksplorasi lebih jauh kecintaannya akan genre fiksi ilmiah. Meracik fantasi dan realita hingga menghasilkan sebuah cerita yang kompleks dan jenius, karya-karyanya pun menjadi inspirasi bagi sineas besar. Sebut saja Christopher Nolan dengan Inception yang terinspirasi dari Paprika dan Darren Aronofsky dengan Black Swan yang terinspirasi dari Perfect Blue.

Genap 12 tahun sejak sang animator meninggal akibat kanker pankreas, karya-karya terbaik Satoshi Kon berikut ini memiliki visual mengagumkan dengan premis visioner dan jenius.

1. Perfect Blue (1997) 

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius 

Perfect Blue berfokus pada Mima (Junko Iwao), mantan idol yang memutuskan hengkang dari grup vokal yang telah membesarkan namanya untuk mengejar impiannya sebagai aktris. Namun ambisi, sosok misterius, dan penguntit terus menghantui dan mengancam keselamatan di rinya.

Memulai debutnya sebagai sutradara, Satoshi Kon menggarap film panjang produksi Madhouse Inc. yang mengusung genre psychological-thriller. Meskipun premis yang di tawarkan cukup pasaran, namun Satoshi Kon berhasil mengeksekusi film yang dirilis pada tahun 1997 ini melalui kengerian dan teror yang bertebaran di sepanjang di film.

2. Millennium Actress (2001) 

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius 

Setelah Perfect Blue mendulang sukses besar di pasar domestik dan internasional, Satoshi Kon kembali menggarap film bersama Madhouse Inc. Masih dengan formula yang sama, Satoshi Kon mengaburkan garis tipis antara halusinasi dan kenyataan untuk menciptakan sebuah cerita yang kompleks dan visual ciamik.

Rilis pada tahun 2001, Millennium Actress mengikuti perjalanan seorang jurnalis untuk melakukan sesi wawancara dengan aktris legendaris Chiyoko Fujiwara. Keduanya pun mengarungi zaman bersama, mengikuti perjalanan Chiyoko dalam memulai kariernya sebagai seorang aktris.

3. Tokyo Godfathers (2003) 

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius 

Di film ketiganya, Satoshi Kon mulai mengeksplorasi lebih jauh kemampuannya dengan menggarap film bergenre drama-komedi dan mengangkat isu sosial yang pada masa itu masih tabu untuk dibicarakan.

Mengambil latar pada malam Natal, Tokyo Godfather mengisahkan tentang upaya tiga orang tunawisma—seorang transpuan, pria paruh baya, dan remaja tanggung—dalam mengembalikan bayi perempuan yang mereka temukan di tempat sampah kembali ke orangtuanya.

4. Paprika (2006)

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius 

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius

Paprika adalah film terakhir yang di garap Satoshi Kon sebelum akhirnya wafat pada 24 Agustus 2010 lalu. Di adaptasi dari novel techno-thriller karya Yasutaka Tsutsui, Paprika menjadi inspirasi pembuatan film Inception karya Christopher Nolan.

Paprika sendiri berpusat pada upaya tiga orang ilmuwan—Chiba, Tokita, dan Shima—dalam mencari tahu siapa pencuri D.C. Mini, sebuah alat yang membantu orang dapat memasuki mimipi dan menjelajahi alam bawah seseorang.

Dengan bantuan detektif dan sosok misterius bernama Paprika, mereka berusaha merebut kembali alat tersebut agar mimpi dan kenyataan tetap terpisah satu sama lain.

5. Paranoia Agent (2004) 

5 Karya Terbaik Satoshi Kon, Animator Visioner nan Jenius 

Paranoia Agent adalah satu-satunya series yang pernah di garap oleh Satoshi Kon di sepanjang karirnya. Tidak hanya bertugas sebagai sutradara, Satoshi Kon turut menulis script series yang memiliki total 13 episode.

Paranoia Agent sendiri berpusat pada warga kota yang menjadi korban penyerangan yang di lakukan oleh bocah laki-laki tak di kenal menggunakan tongkat baseball rusak. Detektif yang bertugas pun harus berlomba dengan waktu agar dapat segera mengusut kasus ini sebelum bocah tersebut kembali beraksi.

Di hari-hari terakhirnya dalam berjuang melawan kanker pankreas, Satoshi Kon sedang mengerjakan sebuah proyek film berjudul Dreaming Machine. Sang produser, Masao Maruyama, awalnya berniat untuk menyelesaikan proyek film tersebut sesuai dengan script yang telah di tulis oleh Satoshi Kon. Namun pada tahun 2018 Maruyama memutuskan untuk menunda proses produksi Dreaming Machine sampai batas waktu yang belum di tentukan.

SUMBER BERITA : GESITQQ