5 Gejala Diare yang Umum dan Tanda Komplikasinya

Umum dan Tanda Komplikasinya

www.beritagesit.comDiare adalah penyakit pencernaan yang bisa di alami semua orang, baik yang tua, muda, laki-laki, atau perempuan.

Ada macam-macam penyebab diare, tapi umumnya gejala yang di rasakan sama.

Tanda dan gejala penyakit diare paling identik dengan BAB lebih dari tiga kali sehari.

Namun, gejala diare bukan cuma itu. Simak ulasan berikut untuk mengetahui gejala-gejala lainnya.

Tanda dan gejala penyakit diare

Orang awam sering menyebut diare dengan istilah “buang-buang air” atau mencret.

Penyebutan itu merujuk pada gejala khas dari penyakit diare yang membuat seseorang buang air besar terlalu sering atau terus-terusan.

Namun apa pun istilah yang di pakai, tanda dan gejala dari diare sebetulnya beragam.

Berikut ini tanda dan gejala penyakit diare yang mungkin Anda alami, seperti di lansir dari laman Mayo Clinic.

1. Feses lembek dan cair

Lebih dari 3 kali buang air besar dalam sehari dapat menandakan diare. Namun, membuktikan gejala diare dengan hanya mengamati berapa kali Anda BAB saja tidak cukup.

Setiap orang memiliki pola dan kebiasaan buang air besar yang berbeda.

Frekuensi BAB yang sering tapi konsisten dengan bentuk feses kecokelatan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu encer masih tergolong normal.

Pencernaan Anda masih berfungsi baik jika bentuk feses mirip sosis berwarna kecokelatan dengan tekstur padat lembut.

Pencernaanmu bermasalah?

Namun pada penderita diare, bentuk feses akan terlihat lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau bahkan cair (dengan atau tanpa ampas).

Feses yang lembek dan encer seperti air di sebabkan oleh proses pencernaan makanan yang tidak berjalan lancar.

Jenis makanan yang sulit dapat di cerna dengan baik oleh pencernaan adalah yang tinggi gula fruktosa, makanan pedas, makanan berminyak, dan minuman berkafein seperti kopi.

Selama mencerna, usus malah menarik lebih banyak cadangan air sehingga feses tidak berbentuk padat.

Mencret juga dapat di sebabkan oleh infeksi pada pencernaan yang mengganggu kerja usus.

Infeksi mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses Anda lebih lembek atau bahkan cair.

2. Sakit perut atau mulas

Gejala lain yang akan di rasakan saat Anda menderita diare adalah perut yang terasa mulas atau sakit melilit.

Ujungnya, rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan untuk buang air besar. Terkadang mulas juga di sertai dengan perih dan panas.

Gejala ini menandakan adanya peradangan pada organ cerna akibat infeksi.

Peradangan akan memicu otot usus untuk mendorong feses sampai ke anus.

Selama proses tersebut, jaringan di sekitar usus meregang sehingga Anda merasakan mulas.

3. Demam

Dan bisa saja muncul sebagai salah satu gejala diare bila penyakitnya di sebabkan oleh infeksi. Demam sendiri adalah respons alami tubuh untuk melawan peradangan akibat serangan penyakit.

Di sisi lain, demam juga bisa menjadi tanda Anda sedang mengalami dehidrasi saat diare.

Diare membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit dalam sekali waktu.

Jika Anda tidak bisa menggantikan cairan yang hilang, semakin besar peluang Anda mengalami dehidrasi.

Selain itu pun dapat memperparah dehidrasi. Semakin tinggi demam Anda, semakin parah dehidrasi yang mungkin di alami.

4. Perut kembung

Perut kembung juga merupakan salah satu tanda khas dari penyakit ini. Biasanya, gejala ini muncul bila diare yang Anda alami di picu dari intoleransi laktosa.

Laktosa adalah gula yang sering terdapat pada produk susu dan olahannya.

Kembung terjadi akibat gas yang berkumpul di usus besar. Gas ini terbentuk dari proses pembusukan (fermentasi) sisa karbohidrat, serat, atau protein yang tidak dapat di cerna oleh usus kecil.

Hasilnya, kondisi ini akan membuat perut terasa penuh, kencang, dan begah.

5. Mual atau muntah

Saat diare, Anda rentan mengalami mual hingga bahkan mungkin muntah-muntah. Mual dan muntah yang menandakan diare dapat di picu oleh beragam hal.

Mual dan muntah pada umumnya adalah wujud dari infeksi yang terjadi dalam organ cerna.

Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus dapat melepaskan racun selama menginfeksi organ cerna.

Racun tersebut kemudian memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman.

Di saat yang bersamaan, peradangan akibat infeksi merangsang pusat muntah di batang otak sehingga dapat menimbulkan gejala mual dan muntah hebat.

Ini adalah respon alami tubuh untuk mengeluarkan kuman yang menyebabkan masalah pencernaan.

Sensasi perut kembung pun dapat dapat membuat Anda merasa mual, bahkan hingga muntah.