Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok

Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok

Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok – GesitQQ -Ukurannya memang kecil, tapi bisa menghasilkan kerusakan besar jika dibuang sembarangan. Itulah puntung rokok.

Tak cuma merusak keindahan, puntung rokok yang tidak dibuang pada tempatnya juga bisa menyebabkan kebakaran. Itulah hal yang terjadi pada tempat-tempat wisata berikut.

Kebakaran Kawah Putih Ciwidey

Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok

Kebakaran di Kawah Putih terjadi sejak Senin, 7 Oktober 2019. Kebakaran diduga dipicu oleh puntung rokok. Luas wisata daerah Ciwidey yang terbakar kurang lebih telah mencapai 15 hektare dan kemungkinan bisa bertambah lima hektare lagi karena ada wilayah yang susah terjamah para pemadam kebakaran.

Kebakaran itu juga melahap Skywalk Cantigi, objek wisata terbaru di sana yang diresmikan beberapa bulan lalu. Akibat kebakaran itu, objek wisata Kawah Putih ditutup sementara sampai kondisi lebih kondusif dan aman bagi masyarakat. Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok.

Kebakaran Taman Nasional Komodo

Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok

Kebakaran akibat puntung rokok juga sempat menimpa Gili Lawa yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, pada Rabu, 1 Agustus 2018. Kepala Taman Nasional Komodo mengatakan bahwa penyebab kebakaran kawasan wisata diduga karena sampah puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh wisatawan penumpang kapal ‘Indonesia Juara’.

Wilayah topografi berupa padang rumput (savana) juga menjadi salah satu alasan tingginya risiko terjadi kebakaran. Luas padang rumput yang terbakar yaitu mencapai 10 hektare. Lebih mengenaskan lagi, peristiwa ini menjadi peristiwa kebakaran Taman Nasional Komodo yang kedua pada tahun 2018

Kebakaran Bukit Kandis

Kasus Tempat Wisata Dilalap Api Gara Puntung Rokok

Kebakaran di kawasan wisata Bengkulu Tengah ini terjadi pada Rabu, 11 September 2019. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkulu Tengah, Bambang Irawan mengungkapkan bahwa kebakaran diduga karena puntung rokok yang dibuang sembarangan oleh pengunjung.

Kebakaran di bukit yang memiliki ketinggian 115 meter ini merupakan kasus kedua. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1990-an. Namun kebakaran saat itu merupakan kejahatan yang disengaja.

Selama kebakaran berlangsung, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 1211 titik panas terpantau di wilayah Sumatera. Asap Karhutla juga menyelimuti Kota Pekanbaru dan menyebabkan kualitas udara menurun.

Kebakaran Gunung Rinjani


Pada Rabu, 13 September 2017, kebakaran hutan terjadi di Taman Nasional Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Polisi Hutan KPH Rinjani Timur, Muhammad Rym mengatakan penyebab kebakaran ini karena ulah manusia yang membuang puntung rokok sembarangan.

Beberapa peristiwa kebakaran terjadi berturut-turut di kawasan ini. Menurut Zainudin, Kepala Resort Taman Nasional Gung Rinjani (TNGR), luas kebakaran hutan yang terjadi di kawasan Gunung Rinjani selama periode Agustus hingga September 2017 telah menghanguskan 106 hektare lahan.

Baca juga : Film yang Paling Gagal Karena Rugi Besar